Sabtu, 06 Oktober 2012

Transmisi Budaya dan Biologis serta Awal Perkembangan dan Pengasuhan

-->
Budaya merupakan saran dimana perkembangan kehidupan seorang manusia diwariskannya dari generasi dahulu hingga generasi penerusnya. Dengan adanya budaya tersebut membuat kehidupan masyarakat memiliki ciri khas masing-masing karena di Indonesia budaya itu beraneka ragam. 

Berikut merupakan berbagai bentuk transmisi budaya antara lain:


1. Enkulturasi


Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.


2.
 Akulturasi

Akulturasi
 mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.

3. Sosialisasi

Sosialisai adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

Pengaruh enkulturasi terhadap perkembangan psikologi individu adalah perkembangan seseorang untuk tumbuh kembang dipengaruhi oleh proses kultur atau budaya yang di transmisikan dari satu generasi ke generasi selanjutnya dengan proses belajar.
Pengaruh akulturasi terhadap perkembangan psikologi individu adalah berubahnya kultur seseorang yang terjadi karena pengaruh asing. Hal itu terjadi karena adanya proses sosial dimana sesama manusia saling mempelajari kultur yang ada dalam lingkungan asing tersebut.
Pengaruh sosialisasi terhadap perkembangan psikologi individu adalah kehidupan seorang manusia yang terus berjalan mempengaruhi bagaimana proses penanaman kebiasaan dari satu generasi ke generasi berikutnya itu terjadi sehingga sosialisasi mempengaruhi peranan seorang individu dalam suatu kelompok masyarakat.

Awal masa perkembangan dan pola kelekatan (attachment) pada ibu atau pengasuh
Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya mempengaruhi pola perkembangan seorang anak, jika seorang anak sedari dini lebih banyak menghabiskan waktunya bersama pengasuh maka kelekatan antara seorang anak dan ibu tersebut kurang daripada seorang anak yang banyak menghabiskan waktunya bersama dengan ibu nya. Karena pengaruh sosialisasi, akulturasi dan enkulturasi terjadi di masyarakat membuat setiap orang berusaha untuk mengetahui hal tersebut. Sehingga pola perilaku individu mengalami proses belajar dalam kesehariannya melalui sosialisasi terhadap lingkungan yang mempengaruhinya.

sumber: 


http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_antarbudaya

http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi

Pengertian dan Tujuan dari Psikologi Lintas Budaya Serta Menjelaskan Hubungannya antara Psikologi Lintas Budaya dengan Disiplin Ilmu Lainnya

Kata budaya sangat umum dipergunakan dalam bahasa sehari-hari. Paling sering budaya dikaitkan dengan pengertian ras, bangsa atau etnis. Kata budaya juga kadang dikaitkan dengan seni, musik, tradisi-ritual, atau peninggalan-peninggalan masa lalu. Sebagai sebuah entitas teoritis dan konseptual, budaya membantu memahami bagaimana kita berperilaku tertentu dan menjelaskan perbedaan sekelompok orang.

      Psikologi lintas budaya adalah cabang psikologi yang (terutama) menaruh perhatian pada pengujian berbagai kemungkinan batas-batas pengetahuan dengan mempelajari orang-orang dari berbagai budaya yang berbeda. Dalam arti sempit, penelitian lintas budaya secara sederhana hanya berarti dilibatkannya partisipasian dari latar belakang kultural yang berbeda dan pengujian terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya perbedaan antara para partisipan tersebut. 

Dalam arti luas, psikologi lintas budaya terkait dengan pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip-prinsip psikologis bersifat universal (berlaku bagi semua orang di semua budaya) ataukah khas budaya (culture spscific, berlaku bagi orang-orang tertentu di budaya-budaya tertentu) (Matsumoto, 2004). Menurut Segall, Dasen dan Poortinga, psikologi lintas-budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya.

      Lintas budaya terjadi ketika manusia dengan budayanya berhubungan dengan manusia lain yg berasal dari budaya yg berbeda, berinteraksi, saling mempengaruhi memberikan dampak positif dan negatif. Adanya perbedaan budaya krn budaya bersifat dinamis dan selalu berevolusi. Lintas budaya menciptakan nilai untuk menentukan mana yg tepat dan dapat diterima oleh budaya lain, shg menjadikan manusia dpt berkomunikasi dg baik, mempererat ikatan, memberikan keunikan, berbagi pengalaman dan terciptanya perdamaian dan harmonisasi kehidupan. 
     
    Tujuan pemahaman lintas budaya adalah :
}  Menyadari bias budaya sendiri
}  Lebih peka secara budaya
}  Memperoleh kapasitas utk terlibat dg anggota dr budaya lain utk menciptakan hubungan yg penuh toleransi
}  Merangsang pemahaman yg lebih besar atas budayanya sendiri
}  Memperluas dan memperdalam pengalaman
}  Mempelajari ketrampilan komunikasi yg membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri
}  Memahami budaya sbg hal yg menghasilkan, memelihara semesta wacana dan makna bagi para anggotanya.
}  Memahami kontak antar budaya, sbg input thd asumsi-asumsi, nilai, kebebasan, dan keterbatasan-keterbatasan
}  Memahami model, konsep dan aplikasi bidang komunikasi antar budaya
}  Menyadarai sistem nilai yg berbeda dpt dipelajari scr sistematis, dibandingkan dan dipahami. 

     Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan disiplin ilmu-ilmu lainnya dapat dibedakan dengan psikologi indigenous, psikologi budaya, dan antropologi. Psikologi Indigenous untuk mengenal tingkah laku asli dari masyarakat Indonesia maupun masyarakat luar yang menetap di Indonesia. Indigenisasi itu sendiri mempunyai arti yaitu, proses pencampuran dari psikologi luar dengan psikologi setempat. Berarti hubungan psikologi lintas budaya dengan psikologi indigenous adalah untuk lebih mengenal tingkah laku masyarakat asli di Indonesia. Hubungan psikologi lintas budaya dengan psikologi budaya adalah untuk menambah ragam budaya yang ada di Indonesia. Hubungan psikologi lintas dengan antropologi adalah untuk mengetahui tentan adat istiadat yang ada di Indonesia.



sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_lintas_budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi