1.
Informasi
Menurut
Raymond Mcleod (dalam Haryadi, 2009) mengatakan bahwa informasi adalah data
yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan
bermanfaat bagi pengambilan keputusan pada saat ini atau pada masa yang akan
datang. Sedangkan menurut Laudon (dalam Gaol, 2008) informasi adalah data
yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat
digunakan untuk manusia. Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi,
organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai
tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya.
Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu
subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai
hasil pengolahan ataupun pemrosesan data. Data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang
memiliki arti bagi penerima.
2.
Sistem Informasi
Psikologi
Menurut Kusrini & Andri kaniyo (2007)
sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem
informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam
pengambilan keputusan. Menurut Carole Wade & Carol Tavris (2007) psikologi dapat
didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai
proses mental serta bagaimana perilaku dan berbagai proses mental ini
dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal. Menurut Chr.
Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman
bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal. Dari istilah
sistem informasi dan psikologi dapat disimpilkan bahwa sistem informasi
psikologi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi yang berkaitan
dengan perilaku yang diamati untuk tujuan yang spesifik .
3.
Arsitektur komputer
Arsitektur komputer adalah konsep
perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer.
Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional
dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan
sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari
masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU
akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori
cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer
ini adalah arsitektur von neumman, CISC, RISC, blue gene, dsb. Arsitektur komputer
juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni
mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat
menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan
target biayanya.
4.
Sistem kognitif
manusia
Struktur
kognitif Manusia tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang
diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif terbentuk dari informasi
lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka
struktur kognitif atau pengetahuan pun akan terus berkembang. Struktur kognisi
manusia adalah otak. Otak adalah bagian terpenting dari manusia, selain itu
otak dan sel saraf didalamnya dapat mempengaruhi kognisi manusia. Proses
berpikir manusia sama halnya seperti proses kerja komputer yang terdiri dari :
Tahap 1 : memasukkan informasi (input)
ditangkap lewat panca indera
Tahap 2 : pemrosesan informasi (storage)
melalui otak
Tahap 3 : pengeluaran informasi yang telah
diolah (output) berupa ide/perilaku.
Jika komputer bekerja hanya berdasarkan
perintah penggunanya, lain halnya dengan manusia, manusia bekerja sendiri dimana
merespon berdasarkan stimulus yang diterimanya melalui lingkungan kemudian di
proses dan di interpretasi diotak melalui neuron2nya dan dimunculkan dalam
bentuk perilaku.
5.
Analisa sistem
PT X merupakan sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang distribusi, yang memiliki kantor pusat di
Jakarta dan kantor cabang di berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan bisnis PT
X membutuhkan sumber daya manusia yang tidak sedikit. Untuk menciptakan suatu upaya
rekrutmen yang efektif, PT X membutuhkan sistem perekrutan dan seleksi pelamar
terkomputerisasi. Lebih efektif lagi bila proses rekrutmen seperti pengumuman
lowongan, pengiriman aplikasi lamaran, dan pemanggilan pelamar dilakukan
melalui suatu media online berbasis web (Bodea, 2003). Proses seleksi
terkomputerisasi yang efisien dibutuhkan untuk memastikan perusahaan menerima
pelamar yang memiliki kualifikasi terbaik dan memastikan menerima pelamar yang
tidak pernah memiliki sejarah buruk di perusahaan cabang manapun di seluruh
indonesia. Permasalahan dalam pengelolaan SDM sangat komplek. Mulai dari
perekrutan, pelatihan / training, hingga masalah pengkaderan yang dipersiapkan
untuk berbagai jabatan. Perusahaan tentu saja mengharapkan pekerja yang direkrut
merupakan tenaga- tenaga potensial yang tidak memiliki sejarah kelam di
perusahaan itu ataupun di perusahaan lain.
Oleh karena itu
perusahaan mencoba membuat suatu aplikasi yang memiliki 2 fungsi utama, yaitu
pertama berupa aplikasi front end berbasis web yang mampu berinteraksi dengan pelamar pekerjaan. Kedua, berupa aplikasi
back end berbasis desktop yang akan diimplementasikan di seluruh kantor cabang
dan kantor pusat. Aplikasi back end berbasis desktop ini mampu mengelola
administrasi rekrutmen dan seleksi pelamar termasuk di dalamnya mengelola
daftar cekal pekerja dari seluruh kantor cabang dan mampu melakukan
identifikasi calon pekerja untuk memastikan bahwa calon pekerja yang akan lolos
seleksi tidak pernah memiliki sejarah kelam di perusahaan yang bersangkutan
baik di kantor pusat maupun di seluruh kantor cabang. Teknologi yang akan
digunakan dalam proses identifikasi adalah teknologi pengenalan fitur wajah.
Teknologi ini dipilih karena wajah adalah data biometrik dengan karakteristik
fisiologi yang umum tersimpan pada database sumber daya manusia perusahaan. Untuk
komponen pengenalan fitur wajah digunakan komponen Luxand Face Recognition yang
dikembangkan oleh Luxand Inc. (USA).
Dari hasil yang diperoleh oleh
perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Aplikasi
Front End berbasis web
Aplikasi ini dapat membantu perusahaan untuk
melihat profil dari pelamar pekerjaan, disini pelamar kerja dapat menyimpan
profil dan melakukan registrasi, sehingga mampu menerima aplikasi lamaran pelamar kerja
dan menyimpannya didalam databe. Aplikasi akan mempermudah para pelamar kerja
menampilkan informasi lowongan yang tersedia dalam perusahaan tersebut.
b.
Aplikasi Back
End berbasis desktop
Aplikasi ini mampu mengelola data pelamar, dengan fitur wajah Luxand Inc. (USA) dapat membantu
perusahaan melakukan identifikasi terhadap pelamar yang masuk dalam daftar
cekal untuk memastikan bahwa calon pekerja yang akan lolos seleksi tidak pernah
memiliki sejarah kelam di perusahaan yang bersangkutan baik di kantor pusat
maupun di seluruh kantor cabang, hal ini dapat membantu staf HRD melakukan
proses seleksi dan memutuskan penerimaan pekerja yang berpotensial.