Rabu, 09 Oktober 2013

Sistem informasi psikologi



1.        Informasi
Menurut Raymond Mcleod (dalam Haryadi, 2009) mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan pada saat ini atau pada masa yang akan datang. Sedangkan menurut Laudon (dalam Gaol, 2008) informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia. Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data. Data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima.

2.        Sistem Informasi Psikologi
Menurut Kusrini & Andri kaniyo (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan. Menurut Carole Wade & Carol Tavris (2007) psikologi dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal. Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal. Dari istilah sistem informasi dan psikologi dapat disimpilkan bahwa sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi yang berkaitan dengan perilaku yang diamati untuk tujuan yang spesifik .

3.      Arsitektur komputer
Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von neumman, CISC, RISC, blue gene, dsb. Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.

4.        Sistem kognitif manusia
Struktur kognitif Manusia tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuan pun akan terus berkembang. Struktur kognisi manusia adalah otak. Otak adalah bagian terpenting dari manusia, selain itu otak dan sel saraf didalamnya dapat mempengaruhi kognisi manusia. Proses berpikir manusia sama halnya seperti proses kerja komputer yang terdiri dari :
Tahap 1 : memasukkan informasi (input) ditangkap lewat panca indera
Tahap 2 : pemrosesan informasi (storage) melalui otak
Tahap 3 : pengeluaran informasi yang telah diolah (output) berupa ide/perilaku.
Jika komputer bekerja hanya berdasarkan perintah penggunanya, lain halnya dengan manusia, manusia bekerja sendiri dimana merespon berdasarkan stimulus yang diterimanya melalui lingkungan kemudian di proses dan di interpretasi diotak melalui neuron2nya dan dimunculkan dalam bentuk perilaku. 

5.      Analisa sistem
PT X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi, yang memiliki kantor pusat di Jakarta dan kantor cabang di berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan bisnis PT X membutuhkan sumber daya manusia yang tidak sedikit. Untuk menciptakan suatu upaya rekrutmen yang efektif, PT X membutuhkan sistem perekrutan dan seleksi pelamar terkomputerisasi. Lebih efektif lagi bila proses rekrutmen seperti pengumuman lowongan, pengiriman aplikasi lamaran, dan pemanggilan pelamar dilakukan melalui suatu media online berbasis web (Bodea, 2003). Proses seleksi terkomputerisasi yang efisien dibutuhkan untuk memastikan perusahaan menerima pelamar yang memiliki kualifikasi terbaik dan memastikan menerima pelamar yang tidak pernah memiliki sejarah buruk di perusahaan cabang manapun di seluruh indonesia. Permasalahan dalam pengelolaan SDM sangat komplek. Mulai dari perekrutan, pelatihan / training, hingga masalah pengkaderan yang dipersiapkan untuk berbagai jabatan. Perusahaan tentu saja mengharapkan pekerja yang direkrut merupakan tenaga- tenaga potensial yang tidak memiliki sejarah kelam di perusahaan itu ataupun di perusahaan lain.

Oleh karena itu perusahaan mencoba membuat suatu aplikasi yang memiliki 2 fungsi utama, yaitu pertama berupa aplikasi front end berbasis web yang mampu berinteraksi dengan  pelamar pekerjaan. Kedua, berupa aplikasi back end berbasis desktop yang akan diimplementasikan di seluruh kantor cabang dan kantor pusat. Aplikasi back end berbasis desktop ini mampu mengelola administrasi rekrutmen dan seleksi pelamar termasuk di dalamnya mengelola daftar cekal pekerja dari seluruh kantor cabang dan mampu melakukan identifikasi calon pekerja untuk memastikan bahwa calon pekerja yang akan lolos seleksi tidak pernah memiliki sejarah kelam di perusahaan yang bersangkutan baik di kantor pusat maupun di seluruh kantor cabang. Teknologi yang akan digunakan dalam proses identifikasi adalah teknologi pengenalan fitur wajah. Teknologi ini dipilih karena wajah adalah data biometrik dengan karakteristik fisiologi yang umum tersimpan pada database sumber daya manusia perusahaan. Untuk komponen pengenalan fitur wajah digunakan komponen Luxand Face Recognition yang dikembangkan oleh Luxand Inc. (USA).


Dari hasil yang diperoleh oleh perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :


a.      Aplikasi Front End berbasis web
Aplikasi ini dapat membantu perusahaan untuk melihat profil dari pelamar pekerjaan, disini pelamar kerja dapat menyimpan profil dan melakukan registrasi, sehingga  mampu menerima aplikasi lamaran pelamar kerja dan menyimpannya didalam databe. Aplikasi akan mempermudah para pelamar kerja menampilkan informasi lowongan yang tersedia dalam perusahaan tersebut.
b.      Aplikasi Back End berbasis desktop
Aplikasi ini mampu mengelola data pelamar, dengan  fitur wajah Luxand Inc. (USA) dapat membantu perusahaan melakukan identifikasi terhadap pelamar yang masuk dalam daftar cekal untuk memastikan bahwa calon pekerja yang akan lolos seleksi tidak pernah memiliki sejarah kelam di perusahaan yang bersangkutan baik di kantor pusat maupun di seluruh kantor cabang, hal ini dapat membantu staf HRD melakukan proses seleksi dan memutuskan penerimaan pekerja yang berpotensial.