Sabtu, 06 Oktober 2012

Pengertian dan Tujuan dari Psikologi Lintas Budaya Serta Menjelaskan Hubungannya antara Psikologi Lintas Budaya dengan Disiplin Ilmu Lainnya

Kata budaya sangat umum dipergunakan dalam bahasa sehari-hari. Paling sering budaya dikaitkan dengan pengertian ras, bangsa atau etnis. Kata budaya juga kadang dikaitkan dengan seni, musik, tradisi-ritual, atau peninggalan-peninggalan masa lalu. Sebagai sebuah entitas teoritis dan konseptual, budaya membantu memahami bagaimana kita berperilaku tertentu dan menjelaskan perbedaan sekelompok orang.

      Psikologi lintas budaya adalah cabang psikologi yang (terutama) menaruh perhatian pada pengujian berbagai kemungkinan batas-batas pengetahuan dengan mempelajari orang-orang dari berbagai budaya yang berbeda. Dalam arti sempit, penelitian lintas budaya secara sederhana hanya berarti dilibatkannya partisipasian dari latar belakang kultural yang berbeda dan pengujian terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya perbedaan antara para partisipan tersebut. 

Dalam arti luas, psikologi lintas budaya terkait dengan pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip-prinsip psikologis bersifat universal (berlaku bagi semua orang di semua budaya) ataukah khas budaya (culture spscific, berlaku bagi orang-orang tertentu di budaya-budaya tertentu) (Matsumoto, 2004). Menurut Segall, Dasen dan Poortinga, psikologi lintas-budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya.

      Lintas budaya terjadi ketika manusia dengan budayanya berhubungan dengan manusia lain yg berasal dari budaya yg berbeda, berinteraksi, saling mempengaruhi memberikan dampak positif dan negatif. Adanya perbedaan budaya krn budaya bersifat dinamis dan selalu berevolusi. Lintas budaya menciptakan nilai untuk menentukan mana yg tepat dan dapat diterima oleh budaya lain, shg menjadikan manusia dpt berkomunikasi dg baik, mempererat ikatan, memberikan keunikan, berbagi pengalaman dan terciptanya perdamaian dan harmonisasi kehidupan. 
     
    Tujuan pemahaman lintas budaya adalah :
}  Menyadari bias budaya sendiri
}  Lebih peka secara budaya
}  Memperoleh kapasitas utk terlibat dg anggota dr budaya lain utk menciptakan hubungan yg penuh toleransi
}  Merangsang pemahaman yg lebih besar atas budayanya sendiri
}  Memperluas dan memperdalam pengalaman
}  Mempelajari ketrampilan komunikasi yg membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri
}  Memahami budaya sbg hal yg menghasilkan, memelihara semesta wacana dan makna bagi para anggotanya.
}  Memahami kontak antar budaya, sbg input thd asumsi-asumsi, nilai, kebebasan, dan keterbatasan-keterbatasan
}  Memahami model, konsep dan aplikasi bidang komunikasi antar budaya
}  Menyadarai sistem nilai yg berbeda dpt dipelajari scr sistematis, dibandingkan dan dipahami. 

     Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan disiplin ilmu-ilmu lainnya dapat dibedakan dengan psikologi indigenous, psikologi budaya, dan antropologi. Psikologi Indigenous untuk mengenal tingkah laku asli dari masyarakat Indonesia maupun masyarakat luar yang menetap di Indonesia. Indigenisasi itu sendiri mempunyai arti yaitu, proses pencampuran dari psikologi luar dengan psikologi setempat. Berarti hubungan psikologi lintas budaya dengan psikologi indigenous adalah untuk lebih mengenal tingkah laku masyarakat asli di Indonesia. Hubungan psikologi lintas budaya dengan psikologi budaya adalah untuk menambah ragam budaya yang ada di Indonesia. Hubungan psikologi lintas dengan antropologi adalah untuk mengetahui tentan adat istiadat yang ada di Indonesia.



sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_lintas_budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar